Kesalahan terbesar Nokia adalah sulit untuk kembali mendominasi pasar smartphone dunia
"Kami tidak melakukan kesalahan, tapi entah bagaimana kami kalah." - Stephen Elop, CEO Nokia, Dalam pidato terakhirnya sebelum diakuisisi oleh Microsoft.
Untuk memahami sepenuhnya parahnya penurunan Nokia, berikut beberapa fakta penting:
- Di bulan Oktober 1998, Nokia menjadi merek handphone dengan penjualan terbanyak di dunia.
- Keuntungan operasional Nokia naik 4x lipat dari 1 MILYAR DOLLAR di 1995 ke hampir 4 MILYAR DOLLAR di 1999.
- Nokia 1100, HP dengan penjualan terbanyak sepanjang masa, diciptakan di tahun 2003.
- Di tahun 2007, Apple meluncurkan iPhone.
- Di akhir 2007, lebih dari 50% penjualan HP di dunia adalah merek Nokia. Saat itu iPhone hanya mempunyai 5% dari jumlah penjualan global.
- Di tahun 2013, Nokia dibeli oleh Microsoft.
Apa yang terjadi dalam 6 tahun antara peluncuran iPhone dan akuisisi Nokia oleh Microsoft, yang begitu kuat hingga menyebabkan Nokia jatuh?
Matinya Nokia menyebabkan banyak perdebatan, investigasi, dan menjadi studi kasus tentang operasional perusahaan. Setelah banyak melakukan penyelidikan, para ahli menemukan bahwa faktor terbesar bukanlah iPhone, inovasi, visi atau faktor serupa.
Faktor terbesar kehancuran Nokia adalah budaya perusahaan yang jelek, yang menyebabkan politik internal.
Saat itu, Nokia yang kebetulan merupakan market leader di dunia HP menjadi angkuh dan menyulut budaya berikut:
- Saat itu Nokia terdapat atmosfir ketakutan secara menyeluruh di organisasi.
- Atmosfir tersebut terbentuk karena budaya pemimpin yang temperamental dan manager level menengah yang ketakutan.
- Manajer level menengah ketakutan untuk berbicara apa adanya karena mereka takut dipecat.
- Manager level atas takut terhadap faktor eksternal dan tidak mencapai target.
- Para eksekutif takut untuk mengakui secara publik bahwa Operating System Symbian milik Nokia lebih buruk dari kompetisi.
- Mereka tahu bahwa butuh beberapa tahun untuk menciptakan Operating System yang bisa menyaingi iOS milik Apple.
- Para eksekutif takut untuk kehilangan investor, supplier dan pelanggan bila mereka mengakui bahwa OS mereka tidak sebagus Apple.
- Manager level atas mengintimidasi manajer level menengah dengan berkata bahwa mereka kurang ambisius untuk mencapai target.
- Manager level atas dibohongi oleh manager level mengengah, karena mereka berpikir bahwa memberitahu petinggi-petinggi Nokia kenyataan di pasar adalah hal yang percuma.
- Manajemen senior tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk menilai dan mempengaruhi keterbatasan teknologinya, yang terlihat jelas dalam rencana kerja mereka. Sebaliknya, manajer puncak Apple semuanya adalah insinyur teknis.
- Oleh karena itu, daripada mengalokasikan sumber daya untuk tujuan jangka panjang seperti RnD di sistem operasi baru, Nokia memilih untuk mengalokasikan sumber daya untuk HP Hardware RnD baru untuk tujuan jangka pendek.
Komentar
Posting Komentar