Apa yang harus dilakukan sebagai maba?
Apa yang harus dilakukan sebagai maba?
- Jangan percaya 100% omongan senior. angan. Saatnya menjadi dewasa, jangan menelan informasi yang Anda dapatkan secara mentah.
- Cari teman yang berasal dari daerah lain. Perpanjang hubungan. Bisa jadi di desanya dia punya ladang sawit berhektare-hektar. Atau anak pejabat daerah, perwira tinggi di unit, hingga anak keluarga kaya yang tunjangan bulanannya lebih besar dari UMR ibu kota. Saya telah bertemu mereka semua. Tapi jangan lupakan himpunan mahasiswa daerah. Siapa tahu Anda bisa mulai membangun sumber daya manusia di kampung halaman Anda.
- Jangan terlalu cepat memutuskan buat ikut organisasi, komunitas, dan sejenisnya tanpa tahu latar belakang mereka. Adaptasi dulu, Bro. Dalam banyak kasus, dunia sekolah menengah sangat berbeda dengan perguruan tinggi.
- Menjalin hubungan baik dengan staf dan warga kampus. Ada banyak keuntungan plusnya. Tidak perlu dijelaskan, lah. Minimal bisa membantu kelancaran proses perkuliahan Anda.
- Aktif di kegiatan keagamaan. Selalu sertakan Tuhan dalam setiap hidup Anda. Jika Anda tidak percaya pada Tuhan, Anda bisa menggantinya dengan aktivitas apa pun yang meningkatkan kualitas spiritual / spiritual. Tapi ingat, jangan tersimpangkan.
- Milikilah sebuah paspor, secepatnya. Penting bagi Anda yang bercita-cita ingin berpartisipasi dalam valuta asing. Tentunya Anda tidak bisa pergi ke luar negeri karena Anda masih harus menjaga paspor. Beberapa program bahkan mensyaratkan salinan paspor sebagai kriteria kelulusan seleksi administrasi di awal. Kalaupun tidak ikut exchange, bisa dijadikan motivasi untuk segera mendapatkan cap imigrasi pertama di paspor😄
- Cari pekerjaan sampingan. Tidak perlu melamar menjadi barista Starbucks. Pengajaran pribadi anak-anak sekolah dasar juga bagus, sebenarnya tugas yang mulia. Atau jual jasa desain, joki tugas, jual barang-barang mewah, dll. Pokoknya ada penghasilan tambahan yang akan sangat membantu kedepannya. Minimal, Anda bisa membeli barang idaman Anda tanpa harus mengurangi uang untuk jatah makan yang dikirimkan oleh orang tua Anda.
- Temukan sudut favoritmu di kampus. Apa yang akan Anda tempati selama jam-jam kosong di kampus atau saat bosan di rumah / kost. Bisa berupa atap gedung, bangunan terbengkalai, perpustakaan, tempat parkir yang sepi, tempat olah raga yang jarang digunakan, dan lain-lain. Saya memiliki sudut favorit di kampus untuk membaca buku. Pastinya pojok berada di lokasi yang cukup jauh untuk dijangkau jadi saya bisa tenang tanpa gangguan selama disana😅
- Cari senior kampus yang berprestasi. Semakin sedikit dia di kampus (artinya dia cukup mandiri), semakin baik. Ajak mereka untuk nongkrong bersama. Jika perlu, obati sesekali. Biasanya mereka adalah tipikal orang yang rendah hati dan menghormati orang lain. Jangan pernah merasa lebih unggul dari prestasinya. Anda akan belajar banyak darinya. Bagaimana cara melakukannya? Hohoho, Anda membutuhkan keterampilan profiling, Ferguso.
- Mulai temukan alumni yang sudah bekerja di tempat-tempat bagus. Manfaatkan aplikasi LinkedIn atau Quora. Ajaklah mereka untuk berbagi pengalaman dari menjadi mahasiswa hingga berhasil meniti karir hingga saat ini.
- Mulai membaca buku-buku populer hingga sastra klasik. Perluas wawasan Anda dengan membaca berbagai jenis buku. Percayalah, itu memurnikan cara dan menentukan bagaimana Anda memperlakukan orang lain secara tidak langsung.
- Atau, jika Anda sama sekali tidak menyukai buku, coba dengarkan podcast berkualitas. Berapa banyak yang tersedia di aplikasi Spotify, gratis lagi!
- Milikilah pencapaian yang relevan dan bisa dijadikan portofolio dalam dunia kerja nantinya. Baik itu artikel yang diterbitkan di koran, konten video di YouTube, karya seni, keterampilan musik, atau pengalaman menjadi relawan sosial di suatu kegiatan. Semakin unik, semakin baik!
Komentar
Posting Komentar