Pendapat berseberangan yang berkaitan dengan pendidikan tinggi dan kemahasiswaan?
Kali ini saya akan berbagi informasi terkait "Kemahasiswaan" -> Apa pendapat berseberangan yang berkaitan dengan pendidikan tinggi dan kemahasiswaan?
- IPK tinggi tidak menjamin kesuksesan, apalagi IPK yang terlalu rendah. Serius ini
- Pengalaman organisasi, apalagi yang tidak relevan dengan jurusan, tidak terlalu dilirik user saat melamar pekerjaan
- Pengalaman magang, apalagi bagi mahasiswa teknik wajib hukumnya, tetapi bukan magang membuat kopi tentunya. User sangat mementingkan applicant yang seperti ini daripada yang kosong
- Biasakanlah mengikuti lomba paper sedari maba, jika tidak sempat melakukan penelitian di lab atau turun ke masyarakat, mulailah dari PKM-GT atau literature review. Tujuannya agar kalian tidak kagok saat skripsi
- Dosen yang pelit nilai nyata.
- Ketahui akreditasi jurusan dan universitas sebelum memilih suatu prodi dan universitas. Banyak BUMN yang mementingkan akreditasi jurusan
- Mahasiswa masa kini wajib hukumnya belajar pemrograman dan desain, apapun jurusannya
- Belajarlah bahasa asing selain Inggris, seperti Mandarin, Korea, Jepang, atau Prancis. Ini era globalisasi, kalo emang niat mau kerja di MNC, mau beasiswa keluar negeri, atau mau jadi digital nomad travelling ke mana-mana, lancarin dah English sejak taun pertama. Wajib
- Kuliah sesuai passion, apalagi jurusan yang "kering" lapangan kerjanya tidak disarankan jika kalian bukan anak sultan
- Rajin-rajinlah mengikuti konferensi dan kompetisi internasional, untuk menambah koneksi, ini berguna untuk penelitian, bahkan bekerja
- Kompetisi yang berhubungan dengan riset dan diskusi ilmiah juga berperan dalam meningkatkan akreditasi kampus
- BEM (dan sebagian besar organisasi kemahasiswaan) is so overrated. Apalagi kalo udah ditunggangi kepentingan politik
- OSPEK is bullshit. Kekompakan angkatan sebagian besar hoax. Buktinya, di banyak jurusan di kampus saya, ada yang hampir DO angkatan tidak peduli. Ketika lulus, jarang sekali ada yang membantu mereka yang susah mencari kerja
- Tidak semua selebriti yang kuliah di luar negeri adalah WOW, karena banyak kampus di luar negeri (negara maju Anglosphere terutama) yang memang mencari uang sebanyak-banyaknya dari mahasiswa internasional berkantong tebal
- Wisuda tidak seharusnya dirayakan dengan euforia berlebihan. Jika kalian belum diterima bekerja sebelum wisuda atau memiliki bisnis sendiri, kalian hanyalah pengangguran bergelar
- SNMPTN (masuk PTN tanpa tes) jalur "gaib" memang nyata adanya
- Kuliah di sekolah bisnis yang mahal tidak menjamin lulusan untuk menjadi pengusaha sukses
- Mengerjakan tugas itu harus, begadang itu biasa, tapi jangan lupa menjaga kesehatan
- Ambilah mata kuliah peminatan yang realistis. Satu yang sesuai passion, satu yang sesuai kebutuhan kerja saat ini, dan satu yang dosennya baik memberi nilai
- Gunakanlah uang kiriman orang tua untuk hal-hal positif. misalnya menabung, memulai bisnis online, mengikuti kursus, dan investasi P2P/saham/RDPU/dll
- Jika kalian mendapat dosen "senior" (usia di atas 60), turuti saja kemauannya, jangan membolos, berpakaian yang sopan, banyak diam, dan pura-puralah mencatat (walaupun kalian ternyata mencatat daftar belanjaan ke pasar atau menulis fanfiction). Mereka mengutamakan nilai sopan santun daripada kecerdasan
- Hati-hati saat praktikum di lab. Banyak barang-barang berusia setua Fir'aun yang rentan rusak dan susah dicari gantinya
- Keuntungan ikut lomba paper selain jadi "jago" menulis, kalian lebih dekat dengan dosen dan lebih berpeluang besar mendapat topik skripsi yang kalian sukai
- Rajin-rajinlah ikut seminar/simposium/kuliah umum. Ilmu dapat, makan gratis pun dapat
- Campus stereotyping saat mencari kerja nyata adanya. Deal with it
- Dari banyak matkul yang saya ikuti, yang terpakai ketika bekerja adalah: transport phenomena, perancangan alat proses, heat & material balance, separasi, fisika dasar, kalkulus, statistik, dan kecakapan komunikasi. Sisanya, ke laut
- Jadilah orang yang toleran dan pandai menjaga diri sendiri. Saat kuliah kalian akan menemui macam-macam, literally macam-macam orang. Ada lulusan pesantren, ada finalis olimpiade internasional, ada artis, ada anggota FPI, ada DJ, ada aktivis LSM, ada anak pejabat, ada kaum LGBT, ada Wibu, ada K-Popers, ada yang Islam, Katolik, Protestan, Buddha, Hindu, Konghucu, bahkan ateis, agnostik, Baha'i, sampai Yahudi juga ada
- Setelah dinyatakan lulus SBMPTN/SIMAK UI/SNMPTN, bagi anak MIPA, Teknik, Fasilkom, sebaiknya segera belajar lagi matematika IPA, fisika, dan kimia, agar kalian tidak ketinggalan dan menyesal di tahun pertama
- Beasiswa Bidikmisi banyak yang salah sasaran. Banyak yang malah memakai uang bidikmisi untuk hedon
- Menonton konser musik di kampus, gigs, dan pusat kebudayaan adalah cara hemat mendapat hiburan bagi mahasiswa
Komentar
Posting Komentar